sponsor

Sabtu, 29 Agustus 2015

Bisnis barang bekas???? kenapa tidak!!!!!

Bisnis Barang Rongsokan/Bekas, Kenapa Tidak?

Masih banyak peluang usaha yang bisa dikerjakan agar kita tidak berpangku tangan mengharap bantuan dari orang lain.
Salah satunya adalah usaha barang rongsokan atau barang bekas. Tulisan ini terinspirasi dari hasil wawancara saya dengan pelaku usaha barang rongsokan dan barang bekas. Sebut saja pak Sani, kesehariannya dia berdagang bakso pikulan. Pagi hari ke pasar beli daging, trus digiling di tempat penggilingan daging langganannya, untuk kemudian dijual pada siang harinya. Dan tidak sampe sore hari dagangannya biasanya sudah habis.
Pak Sani juga nyambi sebagai tukang pijit, istrinya juga bekerja serabutan terkadang juga jadi tukang pijit khusus wanita. Suatu hari saat memijit saya dia bercerita tentang sepak terjangnya dibisnis barang rongsokan yang menurutnya sangat menguntungkan (meski dia tidak menyebut nominalnya).
Barang2 yang menurut dia sangat tinggi harga jualnya salah satunya adalah besi rongsokan, namun barang tersebut susah didapat. Kemudian disusul plastik dan kertas/koran bekas. Berbeda dengan besi rongsokan, kertas/koran bekas lebih gampang didapatkan mengingat pak sani tinggal dekat dengan lingkungan kampus dan perkantoran serta daerah yang padat penduduk. Sembari menjajakan dagangannya biasanya pak Sani juga menawarkan jasa pembelian barang bekas/rongsokan yang dimiliki warga. Meskipun penghasilannya dari bisnis barang bekas/rongsokan ini lebih besar ketimbang berjualan bakso, pak Sani tetap berjualan bakso seperti biasanya.
Lain lagi dengan tetangga bulik saya di daerah gamping sana, seorang mahasiswa asal cirebon justru menjadikan bisnis besi rongsokan ini sebagai mata pencahariannya, bahkan dia telah memiliki 10 pegawai yang dia pekerjakan untuk membantunya.

Menjadi pengepul barang bekas adalah salah satu bisnis yang menggiurkan. 7 kiat sukses membangun usaha pengepul barang bekas ini kami sajikan bagi anda para Wirausahawan Sejati. Ada beberapa langkah atau kiat sukses sebelum anda memulai bisnis barang bekas. Kiat sukses ini tidak harus anda lakukan, namun jika anda rasa langkah ini perlu, maka lakukanlah. Ada banyak langkah dan setiap orang mempunyai caranya sendiri-sendiri. Namun kali ini tim wirasejati.com telah merangkumnya menjadi 7 bagian. Artikel ini kami buat berdasarkan pengalaman dan analisa bisnis yang akurat. Kami juga membandingkan dengan pangsa pasar dunia. Mengapa sampai sedetail ini? Karena kami ingin, dari setiap tulisan kami akan membawa hal positif bagi para pembacanya. Sehingga tujuan kami dapat tercapai, yaitu menciptakan wirausahawan baru di tanah tercinta Indonesia. Agar jumlah para pengangguran di Indonesia dapat teratasi. Adapun 7 langkah sukses tersebut adalah :
  1. Tentukan potensi dan produk di wilayah anda.
    Sebelum memulai bisnis barang bekas, ada baiknya anda meninjau dahulu potensi pasar yang ada. Jika anda sudah memulai dan ingin mengembangkan usaha anda, ada baiknya anda koreksi kembali potensi pasar ini. Karena ada dua tujuan utama dari sebuah bisnis barang bekas yaitu untuk didaur ulang atau untuk dijual kembali. Tentukan mana potensi yang paling dominan, antara hanya untuk daur ulang atau dijual kembali.
  2. barang bekas, rosok, pengepul barang bekas, kiat sukses pengepul barang bekas,
  3. Tentukan modal, target pasar, dan strategi bisnis.
    Setelah meninjau potensi pasar, tentukan dengan modal anda. Cukupkah modal yang anda punya, sesuaikan dengan tujuan utama bisnis anda. Misalkan anda mempunyai tujuan ingin melakukan daur ulang sendiri, maka akan banyak modal yang diperlukan. Jika anda ingin menjualnya kembali, tentukan modal pokok yang kira-kira anda perlukan. Mempertimbangkan modal sama halnya mempertimbangkan kelangsungan usaha. Andapun dapat memulai bisnis ini tanpa modal materi. Modal yang anda butuhkan cukup kretifitas dan strategi pemasaran. Dengan barang bekas yang anda kumpulkan, anda dapat menciptakan sebuah produk baru yang mempunyai nilai seni yang harganya bisa ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Pertimbangkan apakah anda dapat menguasai pasar jika anda mengolah kembali barang tersebut menjadi barang yang baru. Tentukan pula strategi bisnis seperti apa yang kita perlukan untuk menguasai pasar.
  4. Daftarkan perusahaan anda ke Dinas setempat.
    Salah satu cara tercepat dalam memasarkan produksi kita, termasuk memperkenalkan usaha kita ke khalayak ramai adalah dengan cara mendaftarkan perusahaan kita atau jenis usaha kita ke dinas setempat. Seperti mencari SIUP atau Surat Ijin Usaha Perdagangan, dengan kita mempunyai SIUP, maka usaha kita sudah tercatat di dinas setempat. Sehingga akan lebih banyak lagi orang yang bisa mengenali jenis usaha anda. Terkadang, seorang investor mencari daftar usaha dengan cara mendatangi sebuah dinas, lalu menganalisa jenis usaha yang pantas untuk di investasikan. Jika ada investor, maka kesempatan kita untuk memperbesar perusahaan kita.
  5. Mulailah sedini mungkin.
    Terkadang yang menjadi kendala dari seorang wirausaha adalah menunda-nunda, terlalu banyak pertimbangan. Yakinlah, jika anda mulai sekarang juga, maka kesempatan untuk sukses semakin cepat tercapai. Namun jika kita terlalu banyak pertimbangan, maka kita hanya menunda kesempatan sukses tersebut. Gagal atau rugi itu bagian dari bisnis. Dan seorang Wirausahawan Sejati tidak pernah takut dengan sebuah kegagalan. Karena bagi seorang Wirausahawan Sejati, kegagalan adalah jembatan menuju kesuksesan. 
  6. Ciptakan pangsa pasar dan naikkan popularitas.
    Saat sebuah usaha sudah berjalan, maka yang paling penting untuk dilakukan adalah strategi pemasaran. Jika kita mempunyai produk tapi kita tidak dapat menjualnya, apalah arti produk tersebut. Mengapa kita perlu menaikkan popularitas? Mungkin, saat belum ada yang mengenal usaha anda, anda perlu mencari barang kesana kemari, akan tetapi, saat orang lain mulai mengenal usaha anda, mereka akan datang dengan sendirinya, dan tentunya akan menghemat waktu dan biaya anda.
  7. Pilih lokasi yang strategis.
    Mengapa lokasi menjadi peranan utama dalam sebuah bisnis? Ada dua faktor yang sangat dominan dari penentuan sebuah lokasi. Jika anda pelaku bisnis kecil yang bersifat hanya mengumpulkan barang bekas bukan untuk di daur ulang sendiri atau untuk di produksi ulang menjadi produk baru, maka anda perlu memilih lokasi yang mudah dijangkau, tapi yang anda perlu perhatikan adalah bagaimana jika orang datang dan membeli kembali semua barang anda. Karena kebanyakan perusahaan daur ulang, mereka membelinya secara langsung dari pengepul. Lokasi anda pun harus mudah dicari dan memiliki akses jalan yang memadai. Berbeda jika anda mempunyai usaha daur ulang, maka lokasi yang anda pilih sebisa mungkin jauh dari pemukiman. Meskipun tidak harus, tapi sebuah usaha boleh dibilang pabrik meskipun skalanya masih kecil, akan sangat rentan jika berada di pusat keramaian. Inilah pentingnya kita menentukan lokasi.
  8. Temukan produk secara langsung dari rumah ke rumah.
    Jika anda baru memulai sebuah usaha, anda perlu melakukan langkah ini. Yaitu membeli barang yang anda butuhkan langsung door to door. Artinya, anda harus membelinya langsung dari yang mempunyai barang. Karena faktor harga jelas lebih murah. Disamping itu, anda bisa memantau pangsa pasar yang ada. Bahkan jika usaha anda sudah berjalan, mungkin anda bisa mengumpulkan beberapa orang yang bisa anda minta untuk mencarinya secara door to door. Lalu anda membeli barang tersebut dari orang-orang yang anda minta mencari barang tersebut. Langkah ini lebih efisien dari pada kita bekerja sendiri.
Dari berbagai sumber.